28 February 2017

Kita dan Virus Merah Jambu

Kita dan Virus Merah Jambu

Kita dan Virus Merah Jambu - Assalamu'alaikum. Di artikel ini saya mencoba menasihati diri saya sendiri. Karena saya sekarang berada pada fase dimana sangat mungkin terkena virus merah jambu. Teman - teman mungkin pernah mendengan istilah ini entah mengerti maksudnya atau tidak. Tapi yang jelas istilah Virus Merah Jambu cukup populer di kalangan anak muda.

Setiap manusia di dunia ini pasti pernah mengalami yang namanya jatuh cinta. Karena itu merupakan fitrah. Ketika mengalaminya, kita akan merasakan ada sesuatu yang berbeda pada diri kita. Lalu kita bertanya pada diri kita, "Perasaan apa ini?". Kerena rasa itu memang muncul secara tiba - tiba. Ketika berada di dekatnya merasa nyaman, ketika membaca pesannya terkadang kita senyum - senyum sendiri, dan masih banyak lagi.

Entah mengapa dunia ini jadi terasa berbeda dari dunia sebelumnya, seperti berada di dunia yang lain atau dunia paralel. Mereka yang tadinya malas pergi ke sekolah tiba - tiba menjadi sangat bersemangat untuk bersekolah, mereka yang tadinya malas belajar tiba - tiba menjadi sangat giat untuk belajar.

Mungkin ada suatu moment dimana si dia bertanya kepada kita tentang pelajarannya sekolah dan seketika itu hati kita menjadi berbunga - bunga. Aneh, padahal biasanya kita merasa enggan jika ada orang lain yang bertanya. Tetapi ketika dia yang bertanya, serasa menjadi ilmuwan. Kita menjelaskan dengan panjang lebar dan detail. Padahal biasanya ketika ditanya, kita cukup menjawab dengan seperlunya tanpa ada tambahan apapun. Lalu kita berharap agar si dia kembali bertanya besok, bahkan berharap setiap setiap hari dia bertanya. Pernah merasakan?

Semua hal itu ada wajar, semua orang pernah mengalami. Namun, hal itu menjadi masalah ketika kita salah dalam menyikapi. Jika kita tidak bisa mengendalikan maka nafsulah yang kemudian akan berkuasa. Yang tadinya saling bertanya tentang pelajaran sekolah, lama kelamaan menjadi "Sudah makan belum?". Yang tadinya hanya jalan samping - sampingan jadi boncengan. Dan seterusnya hingga yang tersisa hanyalah penyesalan.

Karena memang syeitan selalu mencari celah untuk menghasut kita sebagai manusia. Orang sesholeh apapun masih memungkinkan untuk terhasut. Karena itulah kenapa Islam membatasi pergaulan antara laki - laki dan perempuan, Islam memerintahkan kita untuk menjaga pandangan dari lawan jenis. Itu semata - mata agar tidak ada penyesalan di kemudian hari.

Jika sudah mulai ada kecenderungan kepada lawan jenis, kendalikan diri sebelum nafsu menguasai. Karena saat itulah syeitan dengan gencar - gencarnya untuk terus menerus menggoda. Di dalam Al - Qur'an dijelaskan bahwa Ibis bersumpah akan terus mendorong manusia ke dalam jurang kehancuran hingga hari kiamat. Jika kita memang cinta kepada seseorang maka jangan dinodai cinta itu dengan kemaksiatan. Karena cinta sejati hanya ada dalam ikatan yang halal. 

Demikian yang bisa saya sampaikan. Tulisan ini untuk menasihati diri saya sendiri, tetap sibukkan diri dengan hal - hal yang bermanfaat, bergaul dengan orang - orang sholeh, dan terus menuntut ilmu. Sampai waktunya nanti ketika cinta sejati hadir di dalam pernikahan. Cinta yang senantiasa membuahkan pahala.

Assalamu'alaikum.



Read More

Pelajaran Dalam Kisah Pemuda Ashabul Kahfi


Pelajaran Dalam Kisah Pemuda Ashabul Kahfi - Assalamu'alikum. Kisah Pemuda Ashabul Kahfi merupakan salah satu kisah yang diabadikan di dalam Al - Qur'an. Berkisah tentang sekelompok pemuda yang kritis terhadap kondisi orang - orang disekitarnya. Mereka diberikan karunia oleh Allah untuk menyadari adanya kesalahan dari orang - orang disekitarnya. Dan dalam kisah juga berisi peringatan tentang hari kebangkitan.
“Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan. (Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung kedalam gua lalu mereka berdoa, Wahai Rabb kami berikanlahm rahmat kepada kami dari sisi Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini). Maka, Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua, kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah diantara kedua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu).” (Al-Kahfi:9-12)
Sesungguhnya mereka adalah beberapa orang pemuda yang pernah hidup pada suatu masa di zaman seorang raja yang atheis (tidak bertuhan ) dan zalim. Lalu ketika ada semacam festival, pemuda-pemuda ini keluar. Mereka lihat kaumnya menyembah patung-patung, bersujud kepada berhala-berhala, dan bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada batu- batu yang tidak bisa memberikan manfaat dan bahaya apapun.

Allah ingin menghidupkan hati pemuda-pemuda ini. Lalu, seorang pemuda diantara mereka yang usianya sekitar usia baligh datang seraya berkata, “Perbuatan seperti ini adalah bohong dan dusta belaka; mengada-ada terhadap Allah kalau kita menyembah patung-patung ini. Karena, siapa yang meninggikan langit? Siapa yang membentangkan bumi?Siapa yang menjadikan planet-planet bercahaya? Siapa yang menciptakan bintang-bintang kalau bukan Allah?

Lantas, ketika mereka mengasingkan diri dari kaumnya dan yang disembah kaumnya selain Allah itu, Allah memberikan mereka “kemenangan yang nyata”. Allah SWT berfirman,

“Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu niscaya Rabbmu akan melimpahkan sebagian rahmatNya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu.” (Al-Kahfi: 16).

Kemudian pemuda-pemuda itu berbicara tentang tauhid seolah-olah mereka sedang berada dalam satu pengajian ilmiah. Lalu ketika mereka selesai berbincang-bincang, Allah menebarkan rasa ingin tidur kepada mereka. Lantas mereka pun tidur.

“Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur.” (Al-Kahfi:18) 

Mata mereka terbuka 309 tahun. Subhanallah.

“Dan kami balik- balikkan mereka ke kanan dan ke kiri.” (Al-Kahfi:18). Agar tidak dimakan tanah, dan jasad mereka tidak rusak.

Diantara kemahabijaksanaan Allah SWT, ia menyembunyikan para pemuda itu dari siapa saja yang ingin mencari mereka, baik itu keluarga, saudara-saudara, maupun sanak famili mereka. Setelah 309 tahun Allah membangunkan mereka “Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya diantara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang diantara mereka, sudah berapa lamakah kamu berada (disini)? ‘Mereka menjawab,

” Kita berada disini sehari atau setengah hari. (Al-Kahfi:19)

Jadi, paling lama menurut mereka sehari penuh atau bahkan merassa setengah hari. Para ulama berkata.” Mereka tidur pada pagi hari dan bangun setelah waktu Ashar (sore). Sehingga mereka menyangka hanya satu hari. Lalu salah seorang diantara mereka menyuruh salah satu diantaranya untuk pergi ke pasar untuk membelikan makanan. Lalu salah seorang diantara mereka pergi dengan membawa uang yang dicetak dimasa enam raja sebelumnya. Semua telah berubah mulai dari tata letak kota dan bangunan, mata uang, dan orang-orang telah berubah.

Lalu salah seorang itu membelanjakannya dan pedagang itu menganggap orang itu gila karena mengaku dirinya dari masa enam raja sebelumnya. Lalu orang-orang berkumpul, sampai diadukan kepada raja. Akhirnya mereka baru tahu duduk perkaranya. Mereka pun pergi ke gua itu. Ketika mereka melihat-lihatnya, pemuda yang membeli makanan tadi berkata, “Tunggu sebentar, biar saya masuk ke gua dulu dan memberitahukan kepada yang lain supaya mereka bersiap-siap menyambut raja. Masuklah pemuda itu menemui yang lainnya. Lalu Allah mencabut nyawa mereka, lantas mereka pun mati. Kemudian sang raja dan para pengikutnya pun masuk. Dilihatnya mereka sudah mati.

“...agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata, ‘dirikanlah sebuah bangunan diatas (gua) mereka, Rabb mereka lebih mengetahui tentang mereka (Al-Kahfi:21).

Mereka adalah para pemuda yang memperoleh hidayah Allah, mereka mendapatkan hidayah di gua, ketika tidak mereka dapatkan di istana. Mereka tidak mendapatkan hidayah itu pada jabatan, kekayaan, ataupun anak.

Demikian kisah tentang pemuda - pemuda yang bertauhid. Pemuda yang rela meninggalkan kampung halamannya demi mempertahankan aqidahnya. Gambaran para pemuda yang meletakkan tujuan akhirat diatas dunianya. Dan satu lagi yang penting adalah bahwa janji Allah terhadap hari kebangkitan adalah benar. Semoga dapat bermanfaat dan menambah iman kita.

Assalamu'alaikum

Referensi :

Selagi Masib Muda - Dr. A’idh Al-Qarni, M.A





Read More

26 February 2017

Adab Terhadap Diri Sendiri


Adab Terhadap Diri Sendiri

Adab Terhadap Diri Sendiri - Assalamu'alaikum. Adab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kehalusan dan kebaikan budi pekerti, kesopanan, akhlak. Sedangkan  adab dalam bahasa Arab yaitu artinya budi pekerti, tata karma, atau sopan santun. Arti adab secara keseluruhan yaitu segala bentuk sikap, perilaku, atau tata cara hidup yang mencerminkan nilai sopan santun, kehalusan, kebaikan, budi pekerti atau akhlak.

Adab bukan hanya perilaku kita terhadap orang lain, namun juga terhadap diri sendiri, yaitu dengan mendidik jiwa agar menjadikannya baik, mensucikannya, dan membersihkannya. Jika adab terhadap diri sendiri tercela maka akan melahirkan  kerusakan jiwanya, kekotoran dan keburukkan.
 
“  Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jjiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (Asy-Syam: 9-10)

“ Demi masa. Sesungguhnya, manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-nasihat supaya menetapi kesabaran.” (Al’ Ashr:1-3)

“Kamu semua akan masuk surga kecuali orang yang enggan.” Mereka (para shahabat) berkata, ‘lalu siapakah orang yang enggan itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab, “ Orang yang menaatiku akan masuk surga, dan orang yang bermaksiat kepadaku berarti ia telah enggan (untuk masuk surga).”

Berikut cara untuk melatih dan mendidik jiwa agar bersih dan suci:

1.    Taubat
Taubat adalah meningglkan semua dosa dan maksiat, menyesali semua dosa yang telah dilakukannya, serta berniat untuk tidak mengulanginya pada waktu yang akan datang.

“…Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung.” (An-Nur:31)


2.    Muraqabah
Yaitu, seorang muslim melatih jiwanya dengan selalu merasa diawasi oleh Allah SWT, dan selalu mengawasinya dalam setiap detik- detik kehidupan. Dengan seperti itu, seorang muslim aka selalu memperhatikan kebesaran dan kesempurnaan Allah, merasakan kenikmatan dalam berdzikir kepada- Nya, merasa nyaman dalam beribadah kepada-Nya, mengharapkan untuk berada disampingnya, menghadapkan diri kepada-Nya, dan berlindung kepada selain_Nya.

3.    Muhasabah
Yaitu, ketika seorang muslim melakukan amalan di dalam kehidupan ini siang dan malam yang dapat membuatnya bahagia di akhirat, dan menjadikannya orang yang berhak menerima kemuliannya dan keridlaan Allah di dalamnya.Ada kisah tentang Abu Thalhah ketika disibukkan dengan kebunnya dari ibadah shalatnya, beliau pun mengeluarkan sebagian hasil kebunnya untuk bersedekah dengan mengharap ridha Allah SWT. Hal ini beliau lakukan dari hasil muhasabah beliau, bahwa beliau lebih disibukkan dengan kebunnya dari pada ibadahnya.

Ada pula sesorang yang suatu hari mengarahkan pandangannya kearah atap sebuah bangunan rumah, lalu ia melihat seorang perempuan dan memandangnya. Kemudian ia menghukum dirinya untuk tidak melihat kearah langit selama hidupnya.

Begitulah keadaan orang-orang shaleh dahulu dari umat ini.Mereka mengevaluasi dirinya dari sikap berlebih-lebihan mereka, mencelanya atas kelalaian yang diperbuatnya, mewajibkan dirinya untuk bertaqwa, dan melarang dirinya dari hawa nafsu.

4.    Mujahadah (bersungguh-sungguh)
Kesungguhan yang diutunjuukan sahabat Nabi ini sungguh luar  biasa. Muslim mengetahui bahwa musuh yang paling membahayakan baginya adalah hawa nafsunya sendiri.  
“ Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh pada kejahatan,…” (Yusuf:53).  
Hawa nafsu itu mencintai ketenangan dan terus menerus dalam kenyamanan, senang berpangku tangan, digerogoti oleh keinginan akan kenikmatan-kenikmatan sementara.

Maka dari itu seorang muslim menyiapkan perang untuk melawannya, jika ia mencinta kenyamanan, ia akan membuatnya merasa letih, jika ia mencintai kesenangan, ia akan menghalanginya, jika ia bermalas-malasan dalam beribadah, ia akan menghukumnya.

Begitulah bahwa taubat, muraqabah, muhasabah (intropeksi diri), dan mujahadah (bersungguh-sungguh) akan menjadi  cara untuk melatih dan mendidik jiwa kita agar bersih dan suci.

Referensi:
Minhajul Muslim - Abu Bakar Jabir Al-Jaza’iri
Read More

25 February 2017

Apa Saja Yang Membatalkan Shalat?

Apa Saja Yang Membatalkan Shalat?

Apa Saja Yang Membatalkan Shalat? - Assalamu'alaikum. Pada artikel ini saya akan memberikan sedikit penjelasan mengenai hal - hal yang membatalakan shalat. Hal ini sangat penting untuk kita ketahui supaya tidak ada lagi keraguan di dalam diri kita apakah kita telah melakukan sesuatu yang membatalkan shalat atau tidak? Karena itu sebagai orang Islam, untuk menjadikan diri kita yakin adalah dengan belajar. Jika kita sudah tau ilmunya, maka itu akan meyakinkan diri kita.

Hal - Hal Yang Membatalkan Shalat

Pada buku Ringkasan Fiqih Sunnah karya Sulaiman - Faifi terdapat lima hal yang dapat membuat shalat kita batal, berikut akan kami sebutkan satu persatu beserta penjelasannya.

1.  Makan dan Minum Dengan Sengaja
Ibnu Mundzir mengatakan, "Para ulama sepakat menyatakan bahwa orang yang makan atau minum dengan sengaja ketika shalat fardhu, wajib mengulang shalatnya. Demikian pula dalam shalat sunnah menurut pendapat mayoritas ulama. Sebab, sesutau yang membatalkan shalat fardhu juga membatalkan shalat sunnah." Dapat kita ambil kesimpulan bahwa ketika kita shalat kemudian makan dengan sengaja maka shalat kita batal dan diharuskan untuk mengulang.

2.  Berbicara dengan Sengaja Tentang Sesuatu Yang Tidak Terkait Dengan Shalat
Zaid bin Arqam menuturkan, "Dulu kami berbicara dalam shalat, dan sesorang dari kami berbicara kepada rekannya yang ada di sampingnya hingga turun ayat;

حٰفِظُوا۟ عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلَوٰةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا۟ لِلَّـهِ قٰنِتِينَ ﴿البقرة:٢٣٨

'Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk.' (Al - Baqarah : 238)

Kami diperintah diam dan dilarang berbicara."

Apabila orang tersebut berbicara di dalam shalatnya karena tidak mengetahui hukumnya maka hal itu tidak mengapa.

3.  Banyak bergerak dengan sengaja

Nawawi menjelaskan, "Perbuatan yang tidak termasuk perbuatan shalat, jika banyak maka membatalkan shalat. Namun, jika sedikit tidak membatalkannya. Inilah yang disepakati para ulama dan inilah patokannya.

Mereka kemudian berbeda pendapat tentang patokan perbuatan yang sedikit dan perbuatan yang banyak. Mayoritas ulama menyatakan, patokannya adalah kebiasaan. Artinya, perbuatan yang sedikit, seperti memberi isyarat dalam menjawab salam, melepaskan sandal, mengangkat dan menanggalkan surban, tidak membatalkan shalat.

Adapun perbuatan yang dianggap oleh masyarakat sebagai perbuatan yang banyak, seperti langkah yang berturut - turut dan bersinambungan serta tindakan yang sambung - menyambung membatalkan shalat. Sementara gerakan - gerakan yang samar, menurut pendapat shahih dan terkenal, tidak membatalkan shalat, sekalipun ia banyak dan berturut - turut. Gerakan tersebut tergolong makruh."

Dari penjelasan imam Nawawi dapat kita pahami bahwa gerakan yang itu sifatnya samar tidak membatalkan shalat. Misal bergeser untuk kkembali merapatkan barisan ketika ada jama'ah yang meninggalkan barisan dikarenakan suatu hal. Mengahalau dengan tangan ketika ada orang yang akan berjalan didepan kita. Hal - hal tersebut hanya kita lakukan ketika ada kebutuhan sehingga tidak masalah jika kita melakukannya sehingga shalat kita tetap sah. 

4. Meninggalkan salah satu rukun atau syarat dengan sengaja tanpa uzur
 Ibnu Rusyd menjelaskan, "Para ulama sepakat menyatakan bahwa orang yang mengerjakan shalat tanpa bersuci wajib mengulang shalatnya, baik dia sengaja maupun lupa. Demikian juga orang yang mengerjakan shalat dengan menghadap ke arah selain kiblat, baik disengaja maupun lupa. Ringkas kata, orang yang tidak memenuhi salah satu syarat sahnya shalat wajib mengulangi shalatnya."

Mungkin kita sering mengalami salah kiblat ketika dalam bepergian. Kita tidak hanya mengira - mengira tanpa mengetahui mana arah kiblat yang sebenarnya dan baru sadar ketika sudah selesai shalat.

5.  Tersenyum dan tertawa dalam shalat
Mayoritas ulama mengatakan, "Tersenyum diperbolehkan dan tawa yang tak mampu ditahan tidak membatalkan shalat jika ia tidak melampaui batas. Hal ini bisa membatalkan bila ia melampaui batas. Dan patokan melampaui batas atau tidak adalah kebiasaan."

Tidak menutup kemungkinan walaupun kita sudah dewasa masih  tersenyum atau tertawa ketika tiba - tiba teringat suatu hal yang bisa saja disebabkan oleh setan. Sudah seharusnya kita menghindari hal tersebut, mari kita selalu berusaha untuk khusyuk ketika sholat. Kita semua tau bahwa khusyuk merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Walaupun begitu kita tetap harus berusaha untuk menjadi orang - orang yang khusyuk.

Demikian apa yang dapat disampaikan tentang Apa Saja Yang Membatalkan Shalat? Adapun penjelasan diatas merujuk pada kitab Ringkasa Fiqih Sunnah karya Sulaiman Al -Faifi. Semoga bermanfaat untuk saudara semua.

Assalamu'alaikum

Referensi :
Ringkasan Fiqih Sunnah - Sulaiman Al - Faifi
  


Read More

Cara Berbusana dan Berhijab Muslimah Sesuai Ajaran Islam

Cara Berbusana dan Berhijab Muslimah Sesuai Ajaran Islam

Cara Berbusana dan Berhijab Muslimah Sesuai Ajaran Islam - Assalamu'alaikum. Islam sangat menjujung tinggi kaum perempuan. Berbeda sekali dengan ketika zaman jahiliyah yaitu sebelum diutusnya Rasulullah dimana pada saat itu kaum perempuan sangat direndahkan. Salah satu cara Islam untuk menjunjung tinggi kaum perempuan adalah dengan mengatur tata cara berbusana dan berhijab. Karena aurat perempuan dapat memunculkan fitnah apabila dijaga dengan baik.
  • Menutup seluruh anggota tubuh kecuali muka dan tangan “Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa)  tampak darinya ( muka dan telapak tangan). Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung (khimar) ke dadanya. “ (QS. An-Nur)
  • Hijab bukan untuk berhias “Dan hendaklah kamu tetap berada dirumahmu, dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti model berhias dan bertingkah lakunya orang-orang jahiliyah dahulu ( tabarruj model jahiliah).” (QS. Al-Ahzab:33) Bentuk tabarruj model jahiliah:
  • Memperlihatkan sebagian anggota badan di hadapan laki-laki yang bukan mahram
  • Mempeerlihatkan perhiasan, baik semua maupun sebagian
  • Berjalan dengan dibuat-buat
  • Mendayu-dayu dalam berbicara terhadap laki-laki yang bukan mahrram
  • Menghentak-hentakkan kaki supaya diketahui perhiasaan yang tersembunyi
  • Hijab dengan bahan kain yang tebal, tidak ketat, dan tidak menerawang ( tembus pandang)“Ada dua macam penghuni neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya, sekelompok laki-laki yang megang cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan menyesatkan, yang dikepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka (wanita-wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak yang jauh.” (HR. Muslim).
“Memakai jins ketat dapat merusak rahim, maka jagalah rahimmu dengan 
memakai rok” (dr. Dewi Inong: Spesialis kulit dan kelamin) 
  • Tidak menyerupai busana wanita kafir “Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk kaum tersebut.”Maksud menyerupai orang-orang kafir yaitu:
  • Memakai pakaian yang ada simbol atau lambang yang menunjukkan keyakinan agam-agama tertentu
  • Memakai pakaian dan aksesoris yang biasa dipakai agama tertentu dalam ritual-ritual keagamaan, seperti pendeta, biarawati, sinterklas, orang yahudi, pendeta Hindu, dan biksu
  • Tidak menyerupai kaum laki-laki “Rasulullah SAW melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Hakim, dan Ahmad)
  • Tidak memakai parfumRasulullah SAW bersabda,” Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu melewati kaum laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad) Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “ wanita adalah aurat. Apabila ia keluar, setanpun menghiasinya.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, dan Ath- Thabrani)
  • Bukan pakaian untuk mencari popularitas Rasulullah SAW bersabda, “ Barang siapa mengenakan pakaian syuhroh (untuk mencari popularitas) di dunia, niscaya Allah mengenakanpakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka.” (HR. Abbu Dawud dan Ibnu Majah)
Berikut yang dapat kami sampaikan terkait dengan Cara Berbusana dan Berhijab Muslimah Sesuai Ajaran Islam. Semoga bermanfaat, terutama untuk para muslimah. Tetap istiqomah untuk belajar Islam.

Assalamu'alaikum.

Sumber:
Buku Kun Anta oleh @NegeriAkhirat
Read More

24 February 2017

Kitalah Manusia

Kitalah Manusia

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaku”(Q.S Az-Zariyat)

Kitalah Manusia - Assalamu'alaikum. Manusia adalah mahkluk ciptaan Allah. Kita hidup di dunia ini hanyalah sementara dan kehidupan yang kekal adalah di akhirat. Kehidupan yang ghaib, yang sebagian orang mengimaninya dan sebagian yang lagi mendustakannya. Apakah benar kehidupan itu ada? Atau haruskah kita mati dulu untuk membuktikannya? Apakah setelah mati kita bisa ke dunia lagi?

Ketika kita sedang berada di ruang ujian, ketika kita lupa akan jawabannya, bisakah kita keluar ruang ujian dulu lalu kita kembali lagi? Itulah perumpamaan kita di dunia dan akhirat, dunia adalah ruang ujian kita, sedangkan akhirat adalah kehidupan nyata kita, kehidupan yang kekal dan kehidupan yang nyata. Sebagaimana ujian, pasti memiliki batas waktu untuk mengerjakannya, begitu juga dengan dunia kita mempunyai batas waktu untuk hidup di dunia ini, kematian lah yang akan mengantarkan kita ke kehidupan nyata kita. Kematian lah batas waktu kita hidup di dunia ini. Ituah manusia lalai, lupa, karena ujian juga begitu orang sering lupa akan jawaban yang sesungguhnya.

Kematian, yang banyak orang takut menghadapinya. Takut karena belum memiliki bekal katanya, takut akan dosa- dosa yang diperbuatnya katanya, kematian yang begitu menakutkan. Namun, dunia ini begitu aneh tapi nyata, banyak orang takut mati karena belum memiliki bekal. Namun apa yang mereka perbuat di dunia ini? Apa yang mereka perbuat ketika mereka takut mati akan dosa- dosa nya?

Marilah bermuhasabah kawan, dunia ini hanya sementara hanya tempat persinggahan kita minum saja, kata orang begitu. Tujuan kita hidup di dunia ini untuk meraih ridlo Allah kawan, bukan untuk yang lain. Jika kita bahagia tapi Allah nggak ridlo untuk apa? Untuk apa punya nilai bagus tapi Allah gak ridlo? Untuk apa pacaran, senang- senang tapi Allah gak ridlo? Untuk apa terlihat cantik tapi Allah gak ridlo? Ingat kawan tujuan kita, meraih ridlo Allah atas apa yang kita lakukan, apa yang kita ucapkan, dan apa yang kita fikirkan. Semua tak berarti jika tanpa ridlo Allah.

Marilah kembali pada Allah, اهْدِنَا الصِّرٰطَ الْمُسْتَقِيمَ: “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (QS.1:6). Setiap saat kita membaca ayat tersebut kawan, hayati dan lakukan! Marilah kembali pada Allah.

Assalamu'alaikum

Author : Ich Bin Motivator
Read More

23 February 2017

Bagaimana Asal Mula Disyariatkan Adzan?

Bagaimana Asal Mula Disyariatkan Adzan

Bagaimana Asal Mula Disyariatkan Adzan? - Assalamu'alaikum. Setiap muslim diwajibkan untuk shalat sebanyak lima kali dalam sehari, yaitu Shalat Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya'. Dan pada kelima waktu tersebut kita mendengarkan adzan. Berikut adalah penjelasan terkait sebab disyariatkan adzan dari Ringkasan Fiqih Sunnah karya Sulaiman Al - Faifi.

Adzan disyariatkan pada tahun 1 Hijriyah. Sebab pensyariatannya ialah seperti yang dijelaskan dalam beberapa hadits, diantaranya hadits Nafi' berikut ini. "Pada awalnya umat Islam memperkirakan datangnya waktu shalat, tidak ada seorang pun dari mereka yang ditugasi memanggil mereka. Maka, suatu hari mereka pun berbicara mengenai hal itu. Sebagian mereka mengatakan, 'Pakai lonceng seperti orang Nasrani.' Sebagian lain mengsulkan pakai tanduk seperti orang Yahudi.' Maka Umar mengatakan, 'Mengapa kalian tidak mengangkat seseorang untuk memberitahukan tibanya waktu shalat?' Rasulullah langsung bersabda, 'Bilal, berdiri dan kumandangkan adzan'." (HR. Ahmad dan Bukhari)

Jadi sebelum disyariatkan azan, tidak ada ajakan ke banyak orang untuk shalat. Jadi mereka hanya memperkirakan apakah ini sudah waktunya shalat atau belum. Hingga akhirnya mereka bediskusi mengenai cara agar orang - orang tau bahwa waktu shalat sudah tiba dan mengajak mereka untuk shalat. Dan Akhirnya diutus Bilal untuk mengumandangkan azan sebagai penanda tibanya waktu shalat. Bilal merupaka muadzin pertama.

Demikian yang dapat saya sampaikan terkait dengan asal mula disyariatkan adzan. Kita bersyukur dengan adanya adzan tersebut, memudahkan kita untuk mengetahui kapan waktu shalat sudah tiba. Semoga bermanfaat.

Assalamu'alaikum.

Sumber :
Ringkasan Fiqih Sunnah - Sulaiman Al - Faifi
Read More

22 February 2017

Hal - Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Ketika Junub


Hal - Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Ketika Junub


Hal - Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Ketika Junub - Assalamu'alaikum. Ketika sudah melewati baligh kita pasti pernah mengalami junub. Dalam keadaan junub, terdapat beberapa larangan untuk melakukan suatu hal. Maka dari itu supaya kita tidak melanggar kita harus tau apa sih Hal - Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Ketika Junub?

Hal - Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Ketika Junub :

  • Shalat
  • Thawaf
  • Menyentuh dan membawa Al - Qur'an. Pelarangan ketiga perkara ini disepakati oleh seluruh imam dan tak ada satu pun sahabat menyelesihinya.
  • Membaca Al- Qur'an. Orang yang sedang junub dilarang membaca Al – Qur’an. Ini adalah pendapat mayoritas ulama. Namun, Bukhari, Ath – Thabrani, Dawud, dan Ibnu Hazm membolehkannya. Bukhari menjelaskan bahwa Ibrahim berkata, “Wanita yang sedang haid diperbolehkan membaca ayat suci Al – Qur’an.” Ibnu Abbas juga tidak melarang orang yang sedang junub membaca Al – Qur’an, dan Nabi sendiri selalu berdzikir setiap saat 
  • Orang yang sedang junub dilarang berdiam diri di masjid. Namun, ia dan wanita yang sedang haid diperbolehkan melintas didalamnya.
Demikian sedikit penjelasan dari saya tentang hal - hal yang tidak boleh dilakukan ketika junub diambil dari Ringkasan Fiqih Sunnah karya Sulaiman Al - Faifi. Jangan sampai ketika junub kita melakukan hal - hal tersebut sehingga kita malah melakukan pelanggaran. Untuk itulah kita perlu benyak belajar Islam agar selamat dunia dan akhirat. Tetap beristiqomah dalam menuntut ilmu.

Assalamu'alaikum.   


Sumber :
Ringkasan Fiqih Sunnah - Sulaiman Al - Faifi
Read More

21 February 2017

Hal - Hal Yang Mewajibkan Mandi Wajib

Hal - Hal Yang Mewajibkan Mandi Wajib

Hal - Hal Yang Mewajibkan Mandi Wajib - Assalamu'alaikum. Pada kali ini saya akan memberikan sedikit penjelasan mengenai apa saja hal - hal yang mewajibkan mandi wajib. Mandi wajib merupakan cara untuk bersuci ketika kita dalam keadaan hadast besar. Maka dari itu kita perlu mengetahui apa yang mewajibkan mandi wajib.

Mandi Wajib

Mandi wajib berarti menyiramkan air ke seluruh tubuh. Mandi wajib disyariatkan berdasarkan firman Allah :

وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا۟ .. ﴿المائدة:٦ ..
 "Dan jika kamu junub maka mandilah."(Al - Maidah : 6)

 Hal - Hal Yang Mewajibkan Mandi Wajib

  • Keluarnya Mani dengan Syahwat. Entah terjadi ketika tidur atau terjaga, baik itu pria maupun seorang wanita. Ini adalah pendapat mayoritas ulama.
  • Persetubuhan. Syafi'i menjelaskan, "Bahasa Arab menyatakan bahwa kata 'junub' makna hakikinya adalah persetubuhan sekalipun tidak sampai keluar mani".  
  • Selesai haid dan nifas
  • Meninggal. Seorang muslim yang meninggal wajib dimandikan berdasarkan ijmak ulama.
  • Mualaf. Orang kafir yang masuk islam wajib mandi
Demikian penjalasan yang singkat terkait hal - hal yang mewajibkan mandi wajib. Walaupun sedikit semoga tidak mengurangi manfaat dan teman - teman bisa memahami dengan baik. Penjelasan tersebut merujuk pada kitab Ringkasan Fiqih Sunnah - Sulaiman Al - Faifi. Semoga bermanfaat.. :)

Assalamu'alaikum..


Sumber :

Ringkasan Fiqih Sunnah - Sulaiman Al - Faifi
Read More