Cara Berbusana dan Berhijab Muslimah Sesuai Ajaran Islam - Assalamu'alaikum. Islam sangat menjujung tinggi kaum perempuan. Berbeda sekali dengan ketika zaman jahiliyah yaitu sebelum diutusnya Rasulullah dimana pada saat itu kaum perempuan sangat direndahkan. Salah satu cara Islam untuk menjunjung tinggi kaum perempuan adalah dengan mengatur tata cara berbusana dan berhijab. Karena aurat perempuan dapat memunculkan fitnah apabila dijaga dengan baik.
- Menutup seluruh anggota tubuh kecuali muka dan tangan “Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya ( muka dan telapak tangan). Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung (khimar) ke dadanya. “ (QS. An-Nur)
- Hijab bukan untuk berhias “Dan hendaklah kamu tetap berada dirumahmu, dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti model berhias dan bertingkah lakunya orang-orang jahiliyah dahulu ( tabarruj model jahiliah).” (QS. Al-Ahzab:33) Bentuk tabarruj model jahiliah:
- Memperlihatkan sebagian anggota badan di hadapan laki-laki yang bukan mahram
- Mempeerlihatkan perhiasan, baik semua maupun sebagian
- Berjalan dengan dibuat-buat
- Mendayu-dayu dalam berbicara terhadap laki-laki yang bukan mahrram
- Menghentak-hentakkan kaki supaya diketahui perhiasaan yang tersembunyi
- Hijab dengan bahan kain yang tebal, tidak ketat, dan tidak menerawang ( tembus pandang)“Ada dua macam penghuni neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya, sekelompok laki-laki yang megang cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan menyesatkan, yang dikepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka (wanita-wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak yang jauh.” (HR. Muslim).
“Memakai jins ketat dapat merusak rahim, maka jagalah rahimmu dengan
memakai rok” (dr. Dewi Inong: Spesialis kulit dan kelamin)
- Tidak menyerupai busana wanita kafir “Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk kaum tersebut.”Maksud menyerupai orang-orang kafir yaitu:
- Memakai pakaian yang ada simbol atau lambang yang menunjukkan keyakinan agam-agama tertentu
- Memakai pakaian dan aksesoris yang biasa dipakai agama tertentu dalam ritual-ritual keagamaan, seperti pendeta, biarawati, sinterklas, orang yahudi, pendeta Hindu, dan biksu
- Tidak menyerupai kaum laki-laki “Rasulullah SAW melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Hakim, dan Ahmad)
- Tidak memakai parfumRasulullah SAW bersabda,” Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu melewati kaum laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad) Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “ wanita adalah aurat. Apabila ia keluar, setanpun menghiasinya.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, dan Ath- Thabrani)
- Bukan pakaian untuk mencari popularitas Rasulullah SAW bersabda, “ Barang siapa mengenakan pakaian syuhroh (untuk mencari popularitas) di dunia, niscaya Allah mengenakanpakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka.” (HR. Abbu Dawud dan Ibnu Majah)
Assalamu'alaikum.
Sumber:
Buku Kun Anta oleh @NegeriAkhirat