28 February 2017

Kita dan Virus Merah Jambu

Kita dan Virus Merah Jambu

Kita dan Virus Merah Jambu - Assalamu'alaikum. Di artikel ini saya mencoba menasihati diri saya sendiri. Karena saya sekarang berada pada fase dimana sangat mungkin terkena virus merah jambu. Teman - teman mungkin pernah mendengan istilah ini entah mengerti maksudnya atau tidak. Tapi yang jelas istilah Virus Merah Jambu cukup populer di kalangan anak muda.

Setiap manusia di dunia ini pasti pernah mengalami yang namanya jatuh cinta. Karena itu merupakan fitrah. Ketika mengalaminya, kita akan merasakan ada sesuatu yang berbeda pada diri kita. Lalu kita bertanya pada diri kita, "Perasaan apa ini?". Kerena rasa itu memang muncul secara tiba - tiba. Ketika berada di dekatnya merasa nyaman, ketika membaca pesannya terkadang kita senyum - senyum sendiri, dan masih banyak lagi.

Entah mengapa dunia ini jadi terasa berbeda dari dunia sebelumnya, seperti berada di dunia yang lain atau dunia paralel. Mereka yang tadinya malas pergi ke sekolah tiba - tiba menjadi sangat bersemangat untuk bersekolah, mereka yang tadinya malas belajar tiba - tiba menjadi sangat giat untuk belajar.

Mungkin ada suatu moment dimana si dia bertanya kepada kita tentang pelajarannya sekolah dan seketika itu hati kita menjadi berbunga - bunga. Aneh, padahal biasanya kita merasa enggan jika ada orang lain yang bertanya. Tetapi ketika dia yang bertanya, serasa menjadi ilmuwan. Kita menjelaskan dengan panjang lebar dan detail. Padahal biasanya ketika ditanya, kita cukup menjawab dengan seperlunya tanpa ada tambahan apapun. Lalu kita berharap agar si dia kembali bertanya besok, bahkan berharap setiap setiap hari dia bertanya. Pernah merasakan?

Semua hal itu ada wajar, semua orang pernah mengalami. Namun, hal itu menjadi masalah ketika kita salah dalam menyikapi. Jika kita tidak bisa mengendalikan maka nafsulah yang kemudian akan berkuasa. Yang tadinya saling bertanya tentang pelajaran sekolah, lama kelamaan menjadi "Sudah makan belum?". Yang tadinya hanya jalan samping - sampingan jadi boncengan. Dan seterusnya hingga yang tersisa hanyalah penyesalan.

Karena memang syeitan selalu mencari celah untuk menghasut kita sebagai manusia. Orang sesholeh apapun masih memungkinkan untuk terhasut. Karena itulah kenapa Islam membatasi pergaulan antara laki - laki dan perempuan, Islam memerintahkan kita untuk menjaga pandangan dari lawan jenis. Itu semata - mata agar tidak ada penyesalan di kemudian hari.

Jika sudah mulai ada kecenderungan kepada lawan jenis, kendalikan diri sebelum nafsu menguasai. Karena saat itulah syeitan dengan gencar - gencarnya untuk terus menerus menggoda. Di dalam Al - Qur'an dijelaskan bahwa Ibis bersumpah akan terus mendorong manusia ke dalam jurang kehancuran hingga hari kiamat. Jika kita memang cinta kepada seseorang maka jangan dinodai cinta itu dengan kemaksiatan. Karena cinta sejati hanya ada dalam ikatan yang halal. 

Demikian yang bisa saya sampaikan. Tulisan ini untuk menasihati diri saya sendiri, tetap sibukkan diri dengan hal - hal yang bermanfaat, bergaul dengan orang - orang sholeh, dan terus menuntut ilmu. Sampai waktunya nanti ketika cinta sejati hadir di dalam pernikahan. Cinta yang senantiasa membuahkan pahala.

Assalamu'alaikum.