11 March 2017

Berpikirlah Bahwa Aku Bisa

Berpikirlah Bahwa Aku Bisa

Berpikirlah Bahwa Aku Bisa - Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Sesuatu yang pasti terjadi. Tak ada yang tetap didunia ini, kecuali kata perubahan itu sendiri. Jadi, segala sesuatu pasti akan berubah. Meskipun kita tidak berubah, kita akan diubah oleh sebuah mekanisme perubahan, baik yang berjalan alamiah, maupun yang ditentukan oleh orang menjadikan perubahan itu sebagai sesuatu-orang di sekitar kita. Allah berfirman,
“Allahlah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban...” (QS. Ar-Rum:54)
Ayat tersebut menunjukkan, bahwa manusia mengalami 3 fase kehidupan. Pertama, fase lemah pertama, yaitu masa kanak-kanak hingga awal dewasa. Kedua, fase kuat, yakni saat seseorang memasuki usia dewasa. Ketiga, fase lemah kedua, yakni saat seseorang memasuki usia senja. Masa-masa remaja, adalah masa transisi dari fase lemah pertama manuju fase kuat. Kesuksesasan seorang manusia saat menjalani fase kuat, sangat dipengaruhi dari apa yang kita lakukan di masa transisi ini.

“Jika engkau ingin mengubah sesuatu, maka ubahlah dirimu terlebih dahulu. Dan sebelum engkau mengubah dirimu, rubahlah terlebih dahulu persepsimu.” (Stephen Covey)
Oleh karena sama-sama akan berubah, mengapa kita tidak menjadikan perubahan itu sebagai sesuatu yang kita rencanakan? Perubahan yang terencana, pastilah sebuah perubahan yang produktif.

Jadi mari kita berubah!! Berubah menjadi luar biasa! Dimulai dari proses berpikir kita. Dari bagaimana kita berpersepsi terhadap diri sendiri.
Lantas, apa persepsimu terhadap dirimu?

“Aku ini bodoh, sama sekali nggak membanggakan, nggak punya prestasi apapun.”

STOP!

Mengapa tega menzalimi diri sendiri dengan berpikir negatif tentang diri kita. Jka memang persepsi kita selama ini seperti itu wajar jika diri kita merasa terpuruk sebagai manusia yang nggak berprestasi

Sekarang juga anda harus berpikir bahwa Aku Bisa!

Karena kamu bisa jika berpikir bisa! Akan gagal jika berpikir gagal. Begitu juga ketika kita berpikir bahwa kita ini bodoh. Allah sendiri befirman dalam hadist qudsi yang diriwayatkan oleh Abi Hurairah,
“Aku selalu mengikuti prasangka hamba-Ku...” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan begitu jelas sekali bahwa jika kita menyangka diri kita bodoh, maka begitu juga prasangka Allah terhadap kita.

Jadi mari berpikir positif tentang kita. Bahwa Kita ini pasti bisa!!

Sumber:
Juara sepanjang Masa - Afifrah Afra