Prinsip Mode Busana Muslimah - Assalamu'alaikum. Islam tidaklah rinci memberikan aturan tentang mode berpakaian muslim maupun muslimah, karena persoalan mode adalah persoalan yang terus berkembang, dan manusia justru yang lebih tau. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah :
”antum a’lamu bi ummuri dunyakum” (kamu sekalian lebih mengetahui urusan duniamu sekalian).
Dalam hal ini berarti manusia diberi kebebasan untuk bekreasi, melakukan inovasi-inovasi dalam berpakaian. Dan Islam merupakan Negara Inklusif, sehingga dalam berakaianpun harus bersifat inklusif, yang berarti boleh mengikuti perkembangan mode selagi tidak bertentangan dengan hukum-hukum islam. Pilihan bahan kain, warna, corak, dll. Dipersilahkan memilih sendiri. Maka kita harus bisa memilih bentuk. Mode yang sesuai dengan prinsip islam, namun memiliki nilai estetika (keindahan )yang tinggi.
Masalah mode pakaian tidak termasuk urusan ta’abbudi dan taufiqi, tetapi termasuk dalam masalah muamalat yang dikendalikan oleh maksud - maksud syariat. Maka apapun modelnya selagi sesuai dengan syariat Islam, dapat diterima. Justru mode busana muslimah jangan terkesan kuno dan konservatif seolah-olah tidak ada kreasi sama sekali, di sinilah umat Islam, terutama para designer dituntut untuk menunjukkan kemampuan intelektual, ketrampilan, dan keahliannya dibidang busana, supaya pakaian muslimah senantiasa enak disandang dan nyaman dipandang, sehingga kita berkenan memakainya dengan penuh keimanan dan ketqwaan.
Di bawah ini akan kita sebutkan beberapa kriteria yang dapat dijadikan standar mode busana muslimah:
a. Bagian tubuh yang boleh terlihat hanya tubuh dan telapak tangan.b. Kain yang dijadikan bahan busana tidak tipis atau transparan ( tembus pandang), karena akan terlihat lekuk-lekuk tubuhnya.
c. Tidak ketat, karena model yang ketat akan menampakkan bentuk tubuh terutama payudara, pinggang, dan pinggul maka buatlah busana yang longgar agar terlihat lebih sehat, dan memberi keleluasaan bagi tubuh untuk bergerak.
d. Tidak menyerupai pakaian laki-laki.
e. Pilihlah warana yang tidak mengundang perhatian orang lain, sebab akan dapat menimbulkan rasa angkuh dan sombong bagi si pemakai.
f. Jangan berbuat dzalim, yakni memakai busana yang bukan pada tempatnya.
Secara fitrah manusia haruslah berbusana, berpakaian yang rapi, indah dan sehat. Kreasi terhadap bentuk dan model pakaian adalah menjadi hak manusia itu sendiri. Dengan kreativitas yang tinggi akan dapat menunjukkan keunggulan Islam dalam memperhatikan keindahan dalam berpakaian, Islam hanya menjelaskan kepada umatnya untuk berpakaian sesuai dengan prinsip-prinsip umumnya yaitu: tidak memperlihatkan auratnya baik laki-laki maupun wanita.engan berpakaian sesuai syariat Islam, berarti seseorang telah menempatkan ajaran Islam secara keseluruhan dalam hidupnya. Karena pada dasarnya Islam adalah pedoman dan pegangan dalam hidup dan kehidupan. Semua itu diatur, dan ditata untuk kepentingan manusia itu sendiri.
Assalamu'alaikum
Sumber :
Etika Dalam Berpakaian Dalam Syariat Islam - Dr. Sudarno Shobron, M.Ag