14 March 2017

12 Adab Yang Baik Ketika Berdoa

12 Adab Yang Baik Ketika Berdoa

Berdoa adalah kita memohon atau meminta sesuatu kepada Allah  baik untuk kebaikan dunia maupun untuk kebaikan di akhirat. Kita sebagai manusia perlu menyadari bahwa kita ini sangat lemah, tidak ada apapun yang bisa kita perbuat melainkan Allah lah yang mengizinkan kita berbuat. Kekuatan semata - mata hanya milik Allah.

Ketika sudah menyadari bahwa kita tidak bisa berbuat apa - apa, maka sudah seharusnya untuk selalu berdoa. Memohon segala sesuatu yang baik bagi diri kita, untuk dunia maupun untuk akhirat. Yang perlu kita ketahui juga yaitu bahwa di dalam berdoa juga terdapat adabnya, karena yang kita berhadapan dengan zat yang Maha Agung yang menguasai dunia dan seisinya. Untuk itu sebagai hamba yang baik, perlu kita ketahui adab - adabnya

Berdoa memiliki beberapa adab yang seyogianya diperhatikan, kami akan menguraikannya sebagai berikut:


1. Mencari usaha yang halal
Dalam Shahih Muslim disebutkan, Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Wahai manusia, sesungguhnya Allah saw baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para Rasul-Nya dengan firmannya: Wahai para rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah. Dan Dia berfirman: Wahai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rezekikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan kumal an berdebu. Ia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata, ‘Ya Rabbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan!” (HR. Muslim)

2. Menghadap kiblat jika mampu
Karena, Nabi saw pernah keluar untuk melaksanakan shalat istisqa’, maka beliau berdoa dan memohon turunnya hujan sambil menghadap kiblat

3. Memerhatikan waktu yang tepat dan kondisi-kondisi yang utama
Misalnya hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jum’at, sepertiga malam yang terakhir, waktu menjelang Shubuh, dis ela-sela sujud, saat turun hujan, antara azan dan iqamah, ketika pertemupuran berkecamuk, ketika ketakutan, dan sedang sedih.

4. Mengangkat kedua tangan
Diriwayatkan dari Salman bahwa Nabi saw bersabda,
“Sesungguhnya Rabb kalian yang Mahasuci dan Mahatinggi adalah Maha Hidup lagi Pemurah. Dia merasa malu terhadap hamban-Nya jika ia menengadahkan tangan kepada-Nya, lalu menolaknya dengan tangan hampa.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan lainnya)

5. Memulai doa dengan memuji Allah, menganggungkan, dan menyanjung-Nya serta bershalawat atas Nabi saw
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abu Dawud, Nasa’i, dan Tirmidzi dan dinyatakan shahih olehnya dari Fadhalah bin Ubaid bahwa Rasulullah saw mendengar seseorang berdoa usai mengerjakan shalat tanpa mengagungkan Allah dan mengucapkan shalawat kepada Nabi, maka beliau bersabda,
“Orang ini tergesa-gesa. “kemudian beliau memanggil orang itu dan beliau bersabda kepadanya- atau juga kepada orang selainnya-, “Bila salah seorang diantara kalian berdoa hendaklah ia memulainya dengan mengagungkan Rabbnya serta menyanjung-Nya, kemudia mengucpkan  shalawat atas Nabi saw. Sesudah  itu barulah ia berdoa meminta apa saja yang ia kehendakki.”

6. Menghadirkan hari, menampakkan kerendahan dan kebutuhan kepada Allah, serta melirihkan suara antara pelan dan keras
Allah berfirman,
“Berdoalah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Al-A’raf:55)

7. Doanya tidak mengandung dosa atau memutuskan tali silaturahim
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dari Abu Sa’id bahwa Nabi saw bersabda:
“Tidak ada seorang muslim yang berdoa kepada Allah Azza wa Jalla yang doanya tidak mengandung dosa atau bermaksud memutuskan silaturahim, kecuali Allah akan memberinyasalah satu diantara tiga perkara; 1) Dia mengabulkan doa itu segera, 2) Dia menangguhkannya untuk menjadi simpanannya di akhirat, 3) Dia menghindarkannya dari bahaya yang sebanding dengan apa yang dimintanya. “Mereka bertanya, “Bagaimana jika kami banyak berdoa?” Nabi saw menjawab, “allah akan lebih memperbanyak lagi.”

8. Tidak menganggap doanya lambat dikabulkan
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi saw bersabda: “Doa seseorang akan dikabulkan Allah selama orang itu tidak terburu-buru lalu berkata, ‘Aku telah berdoa, tetapi Allah tidak juga mengabulkan doaku.”

9. Berdoa dengan keinginan yang pasti agar dikabulkan
Hal ini berdasarkan hadits dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Janganlah seorang diantara kalian mengatakan, “Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau menghendakinya. Ya Allah, rahmatilah Aku jika Engkau menghendakinya.” Tujuannya adalah untuk memperkuat permohonannya itu karena  Allah, yang tak seorangpun dapat memaksa-Nya.”


10. Memilih kalimat-kalimat yang pendek tapi sarat makna
Misalnya:
“Ya Rabb kami, berilah kami di dunia kebaikan dan juga di akhirat nanti, dan lindungilah kami dari siksa neraka.”
Nabi saw menyukai doa yang pendek tapi sarat makna dan meninggalkan selainnya.

11. Tidak mendoakan keburukan atas diri sendiri, keluaga, hartanya
Jabir ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Janganlah engkau berdoa buruk terhadap dirimu, begitu juga anak-anakmu, pelayan-pelayanmu dan harta bendamu. Jangan sampai nanti doamu itu bertepatan dengan saat ketika Allah bisa memenuhi permohonan, hingga doa burukmu itu akan benar-benar terkabul.” (HR. Muslim)

12. Mengulang-ulang doa hingga tiga kali
Abdullah bin Mas’ud ra meriwayatkan bahwa Rasulullah sering kali berdoa dan membaca istighfar sebanyak tiga kali. (HR Ahmad dan lainnya)
Istighfar sebaiknya dimulai dari diri sendiri. Allah swt berfirman:
“Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami.” (Al-Hasyr:10)

Sumber: Kitab Mukhtashar Fiqih Sunnah Sayyid Sabiq  ditulis oleh Sulaiman Al-Faifi