Wanita Pertama Yang Meraih Syahid - Assalamu'alaikum. Nama aslinya adalah Sumayyah binti Khayyath. Dahulu ia adalah salah satu sahaya perempuan milik Abu Hudzaifah ibnul Mughirah, salah satu pemuka kaum Quraisy. Sumayyah menikah dengan Yasir dan di karuniai anak bernama Ammar bin Yasir. Ketika Rasulullah saw. menyerukan dakwah kepada penduduk Mekah untuk memeluk Islam, diantara pihak yang menerima dakwah beliau tersebut adalah keluarga Yasir bin Amir. Mereka termasuk oarng-orang yang bersegera memenuhi panggilan Allah swt dan Rasul Nya.
Kaum Kafir Quraisy menabuh genderang perang. Berbagai bentuk intimidasi dilakukan agar umat Islam kembali kepada keyakinan yang dahulu. Abu Jahal memerintahkan kepada para bawahannya untuk menyeret Yasir, Sumayyah, dan Ammar ke tengah padang psir, dan memanggang mereka di bawah sengatan teriknya matahari, mencambuki mereka, dan membakar kulit mereka dengan besi panas. Abu Jahal menyaksikan prosesi penyiksaan tersebut dan ia benar-benar dibuat gila, karena yang ia lihat tidak lain adalah senyuman yang merekah di bibir-bibir keluarga Yasir.
Ketika keluarga Yasir disiksa, Rasulullah lewat namun saat itu beliau tidak bisa melakukan apa-apa kecuali berdo’a agar Allah swt meringakan rasa sakit yang mereka alami dan memberi kesabaran dan ketabahan lebih banyak lagi. Kala itu Yasir berkata, “ Wahai Rasulullah, kami telah mendapatkan siksaan yang sangat pedih seperti ini. Lalu beliau berkata, “Bersabarlah wahai abul Yaqzhan, bersabarlah wahai keluarga Yasir, karena tempat kembali kalian adalah surga.”
Keluarga Yasir pun tabah dan sabar menghadapi semua itu seperti yang diperintahkan oleh Rasulullah saw kepada mereka. Dengan tabah dan tegar, keluarga Yasir menghadapi para penyiksa mereka. Bahkan, setiap siksaan atas diri mereka ditambah, maka yang ada hanyalah kesabaran dan ketabahan yang semakin kuat yang tidak dimiliki oleh siapapun kecuali keluarga Yasir.
Akan tetapi kekuatan dan ketabahan menahan siksa tentu ada batasnya, akhirnya Yasir menghadap kepada sang Khalik meninggalkan anaknya, Ammar dan juga istrinya. Siksaan yang pedih terus diterima oleh Ammar dan Sumayyah. Tampaknya Abu Jahal tidak puas jika hanya memerintahkan para bawahannya untuk menyikisa keluarga Yasir. Ia memerintahkan bawahannya untuk menghentikan siksaan tersebut dan menyiksa mereka dengan tangannya ssendiri.
Abu Jahal dan pengikutnya berjalan ke arah Sumayyah dan mengancam bahwa ia akan mengalami nasib yang sama dengan nasib suaminya jika ia tetap pada pendiriannnya dan tidak mau kembali pada agamanya semula. Lalu Abu Jahal mencaci maki Sumayyah dan mencaci maki Nabinya yang ia ikuti dan benarkan dakwahnya.
Hal tersebut membuat bara api keimanan dan harga dirinya berkobar karena Nabi yang dicintainya dicaci oleh Abi Jahal manusia kejam. Lalu Sumayyah membalas cacian Abi Jahal yang sanga kasar dan keras.
Akal sehat dan kesabaran Abu Jahal pun seketika sirna, lalu ia mengambil belati dari salah satu pengikutnya dan langsung memasukkannya ke tubuh Sumayyah. Ketika itu Abu Jahal mendengar Sumayyah berkata,” Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.” Lalu nafas Sumayyah pun berhenti dengan senyum yang tersunging dibibirnya. Nama Sumayyah terdapat pada baris pertama catatan nama- nama wanita yang mati syahid
Ummu Ammar adalah permaisuri para syuhada, seorang wanita yang menghadap Tuhannya dalam keadaan Tuhannya meridlai dirinya. Ummu Ammar adalah wanita pertama yang meraih mati syahid dalam Islam. Dari kisah ini dapat kita ambil pelajaran bahwa ketika iman itu sudah melebur kedalam hati dan jiwa seorang muslim maka segala bentuk intimidasi dan siksaan tidak sedikitpun menggoyahkan pendiriannya. Allahu Akbar.
Assalamu'alaikum
Referensi :
The Power of Women - Muhammad Khairu Tha’mah Halabi